News Center >

menteri wishnutama dukung inisiatif cross-media measurement untuk perkembangan media dan periklanan indonesia

4 minute read | March 2020

Jakarta, 3 Maret 2020 – Digitalisasi dalam setiap aspek kehidupan adalah perubahan yang tidak terelakkan, termasuk dalam industri media dan periklanan yang setiap hari mengalami tuntutan untuk menciptakan terobosan baru yang sejalan dengan kekinian dunia. Untuk itu, selain kreatifitas, cara mengukur efektifitas dan efisiensi strategi pemasaran dan media placement membutuhkan metode dan cara-cara perhitungan baru yang lebih canggih hingga ke tingkat yang paling rinci. Demikian disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dalam pidatonya pada acara forum diskusi yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) dan Nielsen Media, bertajuk Measurement Matters: Counting What Counts.

Lebih lanjut, Wishnutama menyatakan mendukung penuh inisiatif P3I dan Nielsen untuk membahas dan menyepakati adanya cross-media measurement yang dapat diandalkan oleh industri media dan periklanan, guna mendukung kampanye komunikasi dan pemasaran yang lebih efektif dan efisien di era digital ini.

Selain Wishnutama, acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Sumiati, mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam pidatonya, Sumiati memaparkan usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan digitalisasi, diantaranya rencana meluncurkan tiga tambahan High Throughput Satellite (HTS) untuk menyediakan layanan konektivitas yang semakin baik, akselerasi implementasi 5G dan mendorong percepatan beberapa regulasi prioritas seperti UU Perlindungan Data Pribadi, regulasi terkait pertukaran data transnasional (cross-border data flow), dan UU Penyiaran.

Forum Measurement Matters: Counting What Counts yang diselenggarakan kemarin oleh P3I dan Nielsen tersebut membahas mengenai cross-media measurement dalam lima sesi diskusi panel terpisah, yang menghadirkan perspektif dari berbagai sisi yaitu media televisi dan agensi, pengiklan, Nielsen sebagai pelaku pengukuran media, pelaku media digital serta asosiasi industri.

Sesi pertama menghadirkan CEO EMtek Group Sutanto Hartono, CEO MNC Group David Audy, CEO Dentsu Aegis Network Indonesia Maya Watono dan Managing Director Media Nielsen South East Asia (SEA) Annette Kunst. Dari diskusi tersebut terungkap bahwa cross-media measurement menjadi penting karena perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media kini telah menjadi multi-screen dimana konsumen bisa menonton televisi, melihat konten di telepon genggam dan membuka laptop pada saat yang bersamaan, dan, penting bagi para pelaku industri media untuk mendapatkan pengukuran yang objektif dan independen.

Disusul sesi kedua dengan Head of Media Unilever Indonesia & SEA Eka Sugiarto, Global Marketing Director Mayora Group Ricky Afrianto, dan Senior Vice President Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo Fahroni Arifin sebagai panelis dengan moderator Rajat Basra, CEO Omnicom Media Group. Dalam sesi ini para panelis membahas tentang perlunya pengukuran yang benar-benar rinci dan komprehensif untuk efektifitas kampanye pemasaran.

Dalam sesi ketiga yang dipandu oleh Arindam Bhattacharya, Chief Strategy Officer Media & Performance Dentsu Aegis Network Indonesia, Nielsen menghadirkan beberapa pakarnya untuk berbagi pengalaman mengenai penerapan cross-media measurement. Maxim Ryabinko, TV Audience Measurement Product Leader Nielsen Global Media memaparkan mengenai cross-media measurement di Amerika dan Eropa, disusul oleh Steven Lindsay, Digital Leader Media Nielsen SEA yang menghadirkan pengalaman di Filipina dan Thailand, serta Kartikeya Varma, Executive Director Nielsen Media Asia Pacific (APAC) yang memaparkan mengenai pengukuran digital di India.

Panel diskusi keempat menghadirkan para pelaku industri media digital yaitu Brand Measurement Leader Google Indonesia Abishek Mrinmai, Marketing Science Lead Facebook Indonesia Adisti Latief, Digital Business Division Head Detikcom Network Tengku Rizaldi, dan Country Head Twitter Indonesia & Malaysia Dwi Ardiansyah. Bertindak sebagai moderator adalah Head of Digital Partner Mindshare Crisela Cervantes. Panelis sepakat bahwa masing-masing masing-masing platform memiliki tujuan yang berbeda, dan verifikasi data dari pihak ketiga diperlukan, dengan tetap menjaga kerahasiaan data.

Forum ini diakhiri dengan diskusi panel yang menghadirkan asosiasi industri yang diwakili oleh Ketua Indonesia Digital Measurement Consortium (IDMC) Jerry Kustianto, Ketua P3I Janoe Arijanto, Sekretaris Jenderal Dewan Periklanan Indonesia (DPI) Neil Tobing, mewakili ATVSI David Audy dan mewakili Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA) Eka Sugiarto. Ketua Asia Pacific Media Forum (APMF) Andi Sadha memandu diskusi ini.

“Saat ini adalah momen, ketika cross media measurement tak terhindarkan lagi dan tak bisa ditunda-tunda lagi. P3I mendukung penuh segala inisiatif untuk mengadakan dan mempercepat terwujudnya sebuah tools pengukuran yang bisa dimanfaatkan oleh ekosistem Industri Periklanan” kata Janoe Arijanto, Ketua Umum P3I.

Read in English

Tentang P3I

P3I Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia adalah perusahaan periklanan yang didirikan sejak tahun 1972. Beranggotakan sebanyak kurang lebih 450 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia. P3I menjadi lembaga yang bertujuan untuk memajukan iklim usaha periklanan Indonesia, termasuk diantaranya adalah tata usaha periklanan, peningkatan sumberdaya manusia, menaikan kreativitas dan inovasi sampai pada penegakan etika periklanan Indonesia. Untuk mengenal lebih dekat P3I silakan mengunjungi www.p3i-pusat.com

About Nielsen

Nielsen Holdings plc (NYSE: NLSN) adalah perusahaan riset pengukuran dan analisis data global yang memberikan gambaran paling lengkap dan terpercaya yang tersedia bagi konsumen dan pasar di seluruh dunia. Pendekatan kami menyatukan data milik Nielsen dengan sumber data lain untuk membantu klien di seluruh dunia memahami apa yang terjadi sekarang, apa yang terjadi selanjutnya, dan cara terbaik untuk merespon berdasarkan pengetahuan ini. Selama lebih dari 90 tahun, Nielsen telah menyediakan data dan analisis berdasarkan pengetahuan ilmiah yang terpercaya dan inovasi, serta secara berkelanjutan terus mengembangkan cara baru untuk menjawab pertanyaan paling penting yang dihadapi industry barang konsumsi, media, periklanan, ritel, dan industri barang cepat habis. Nielsen, sebuah perusahaan S&P 500, beroperasi di lebih dari 100 negara meliputi lebih dari 90 persen populasi dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com

Contact

Nielsen Company Indonesia

Mila Lubis

miladinne.lubis@nielsen.com